News Global - Kabupaten Pringsewu, sebuah wilayah dengan potensi luar biasa di Provinsi Lampung, kini menjadi sorotan atas pencapaian gemilangnya dalam sektor perikanan budidaya. Data terbaru menggarisbawahi pertumbuhan produksi yang substansial, melonjak dari 12.430 ton pada tahun 2023 menjadi 13.870 ton di tahun 2024. Peningkatan signifikan ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kolaborasi strategis antara Dinas Perikanan Kabupaten Pringsewu dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Tujuan utama dari sinergi ini adalah menciptakan ekosistem perikanan yang tidak hanya tangguh dan inovatif, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Seperti yang disampaikan oleh Wakil Bupati Pringsewu, Umi Laila, komitmen pemerintah daerah sangat kuat dalam mengoptimalkan setiap potensi sumber daya perikanan yang ada, demi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas pangan.
Potensi Pringsewu dalam perikanan darat memang sangat besar, dengan luas lahan mencapai 1.070 hektar yang potensial untuk budidaya. Dari angka tersebut, sekitar 585 hektar (lebih dari 50%) telah dimanfaatkan secara efektif. Kekayaan alam ini diperkuat dengan keberadaan 45 embung dan 19 sungai yang melimpah, menyediakan infrastruktur alami yang ideal untuk pengembangan budidaya ikan air tawar. Sektor perikanan di Pringsewu tidak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, tetapi juga merupakan pilar fundamental dalam menjaga ketahanan pangan regional. Reputasi Pringsewu sebagai salah satu sentra penghasil ikan air tawar terkemuka di Provinsi Lampung telah lama terukir. Pengakuan ini semakin diperkuat dengan dinobatkannya Kecamatan Pagelaran sebagai salah satu dari "Kampung Perikanan Budidaya 5 Terbaik Tingkat Nasional" pada tahun 2023, sebuah testimoni atas inovasi dan kualitas budidaya yang diterapkan di wilayah tersebut.
Dalam kerangka program untuk meningkatkan angka konsumsi ikan dan secara simultan menurunkan angka kemiskinan ekstrem, Dinas Perikanan Kabupaten Pringsewu telah meluncurkan inisiatif penyaluran bantuan ikan konsumsi. Program ini secara khusus menargetkan masyarakat kurang mampu, mendistribusikan ikan Nila dan ikan Mas untuk memastikan akses mereka terhadap sumber protein hewani yang vital. Upaya ini telah menunjukkan hasil yang positif, dengan peningkatan angka konsumsi ikan di Pringsewu mencapai 41,02 kg/kapita/tahun pada tahun 2024. Meskipun angka ini masih di bawah rata-rata nasional sebesar 62,50 kg/kapita/tahun, peningkatan yang terjadi merupakan indikator keberhasilan intervensi pemerintah daerah dalam memperbaiki gizi dan kualitas hidup masyarakat. Melalui serangkaian langkah strategis ini, Pringsewu tidak hanya berhasil meningkatkan kapasitas produksinya tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi seluruh warganya.


No comments:
Post a Comment